Sabtu, 06 Juni 2015

Artikel Mata Kuliah Mikrobiologi

Rhizobium sp. di Tanaman Leguminoceae
Minggu, 07 Juni 2015

Udara yang menyelubungi bumi mengandung gas nitrogen sebanyak 80% dan sebagian tidak dapat dimanfaatkan. Tanaman dan kebanyakan mikroba tidak mempunyai cara untuk mengikat nitrogen menjadi senyawa dalam selnya. Tanaman kacang-kacangan mempunyai bintil-bintil berisi bakteri yang mampu menambat nitrogen udara, sehingga nitrogen tanah yang telah diserap tanaman dapat diganti. Bakteri penambat  nitrogen yang terdapat dalam akar kacang-kacangan adalah bakteri Rhizobium. Rhizobium berasal dari dua kata yaitu Rhizo yang artinya akar dan Bios yang artinya hidup. Rhizobium biasanya berbentuk batang, panjangnya sekitar 1000 mm. koloninya berwarna putih, merupakan penghambat nitrogen yang hidup di dalam tanah, dan bersimbiosis dengan akat tanaman legum.
Bakteri penambat nitrogen ini masuk melalui rambut-rambut akar dan menetap dalam akar tersebut dan membentuk bintil pada akar yang bersifat khas pada kacang-kacangan. Bakteri Rhizobium menginfeksi akar leguminoceae melalui ujung-ujung bulu kara yang tidak berselulose, karena bakteri Rhizobium tidak dapat menghidrolisis selulose. Seringkali bintil akar terdapat pada tanaman legum yang tumbuh pada tanah berpasir yang kurang subur. Bintil akar tidak selalu tumbuh di pangkal akar, ada juga yang tumbuh di ujung-ujung akar. Dan tidak selalu bintil akar dihuni oleh bakteri rhizobium yang tepat dan efektif.  Untuk menambat nitrogen, bakteri Rhizobium ini menggunakan enzim nirogenase, dimana enzim ini akan menambat gas nitrogen di udara dan mengubahnya menjadi gas amoniak dan kemudian asetylen menjadi etylen.

DAFTAR PUSTAKA