Jumat, 24 April 2015

Mikroba di Bantal

MIKROBA DI BANTAL 
Riski Amalia, 23 April 2015 

Di sekitar kita banyak terdapat hewan-hewan kecil yang biasa disebut mikroorganisme. Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang berukuran mikroskopis yang artinya tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Dikarenakan ukurannya yang mikrokopis mikroorganisme tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Untuk melihat bakteri atau mikroba yang ukurannya mikroskopis digunakanlah mikroskop. Bakteri di muka bumi ini jumlahnya sangatlah banyak, untuk itu ada suatu ilmu yang mempelajari mikroorganisme yang disebut mikrobiologi. Mikroba yang ada di sekitar kita sangatlah banyak jumlahnya. Mikroorganisme-mikroorganisme ada yang merugikan adapula yang menguntungkan bagi kehidupan makhluk hidup di bumi (hewan, tumbuhan, manusia). Dimana pun kita berada pasti ada mikroorganisme baik itu yang merugikan maupun menguntungkan. Baik yang dapat terlihat dengan mata telanjang maupun tidak. Contohnya adalah bantal yang biasa kita gunakan untuk tidur. Tiap jamnya, tubuh manusia akan meluruhkan 1,5 juta sel kulit mati dan tiap harinya keringat berproduksi dari tubuh manusia hingga 1 liter sekalipun tidak melakukan aktivitas apapun. Di tempat tidur, sel kulit mati dan keringat menumpuk sehingga memungkinkan puluhan bahkan ratusan mikroorganisme berkembang dan menetap disana. Berdasarkan penelitian, berat kasur akan bertambah setelah 10 tahun seberat badan orang yang menidurinya akibat adanya rambut manusia, sekresi tubuh, bulu hewan dan ketombe, jamur dan spora, bakteri, bahan kimia, debu, tungau, bagian serangga dan berbagai partikel termasuk kotoran tungau. Setelah lima tahun, 10% dari berat bantal adalah tungau debu, dan ini adalah yang dihirup selama tidur dan bisa menyebabkan gangguan pernapasan bahkan menyebabkan alergi. Di samping itu, bantal dan udara pengap di dalam kamar juga termasuk tempat berkembang biak yang ideal bagi mikroorganisme. Pada beberapa kasus, kuman masuk ke dalam bantal melalui robekan dan air mata yang membekas di bantal ataupun kasur. Beberapa bantal bahkan telah terkontaminasi bakteri Eschericia Coli yang ada di perut hama. Dr Tucker berkata bahwa bantal-bantal di rumah sakit mengandung lebih dari satu juta bakteri Staphylococcus hominus per milimiter, kehadiran hama ini dapat memperburuk kondisi pasien di rumah sakit. Menurut Ducan Bain bahwa bantal ibarat seperti cawan petri, yang gunanya media penumbuh bakteri. Sebuah penelitian terhadap bantal baru atau lama menunjukkan, setidaknya ditemukan satu atau dua jenis bakteri penyebab penyakit atau asma di setiap sampel bantal yang diuji. Beberapa sampel bantal juga mengandung puluhan mikroskopik binatang kecil diantaranya sel kulit mati, kutu, kapang, dan jamur adalah sesuatu yang umum ditemukan di bantal. Yang sedikit mengejutkan, bantal yang terbuat dari kain sintetis lebih disukai oleh mikroorganisme dibandingkan dengan bantal lama. Ini karena serat sintetis tenunannya tidak rapat, jadi memudahkan mikroorganisme masuk ke dalam bantal dan berkoloni. Kasur biasanya menyerap cairan tubuh seperti keringat, darah, air seni, dan dijadikan mikroorganisme sebagai tempat berkembang biak. Walaupun kebanyakan bakteri tersebut tidak berbahaya, menurut Tierno, beberapa bakteri dapat menyebabkan kondisi serius seperti gangrene (pembusukan atau kematian organ atau jaringan tubuh). Manusia yang mempunyai kekebalan tubuh yang terganggu sangat rentan terhadap masalah tersebut. Contoh mikroba yang ada di bantal maupun kasur yaitu tungau. Tungau adalah sekelompok hewan kecil bertungkai delapan yang termasuk dalam anggota superordo Acarina. Tungau bukanlah kutu yang biasa ada di kepala tapi tungau lebih berdekatan dengan laba-laba apabila dilihat dari kekerabatannya. Sedangkan kutu sendiri merupakan anggota insekta (serangga). Hewan ini merupakan salah satu avertebrata yang paling beraneka ragam dan mampu beradaptasi dengan berbagai keadaan lingkungan. Ukurannya kebanyakan sangat kecil sehingga kurang menarik perhatian hewan pemangsa besar dan membuat tungau ini mudah menyebar dimana-mana. Beberapa tungau dianggap pemicu alergi. Tungau bisa sangat merugikan bisa juga sangat menguntungkan. Di bidang pertanian, tungau menimbulkan kerusakan pada kualitas buah jeruk, misalnya tungau karat buah Phyllocoptura oleivera Ashmed dan tungau merah Panonycus citri McGregor. Taksonomi tungau masih belum stabil karena banyaknya perubahan. Namun dapat dikatakan bahwa tungau mencakup semua anggota Acariformes, semua Parasitiformes kecuali Ixodida (caplak), dan beberapa familia yang belum pasti penempatannya. Tungau menjadi salah satu penyebab paling sering ditemukan di rumah terutama di tempat tidur. Kehangatan dan kelembapan tubuh seseorang mendorong debu dan tungau tumbuh di bantal maupun kasur, tidak peduli apakah bantal ataupun kasur tersebut terbuat dari kapuk atau busa. Tungau adalah kerabat laba-laba yang kerjanya memakan sel-sel kulit kering manusia. Serangga ini dapat menyebabkan alergi, bersin dan asma. Ada 2juta lebih tungau hidup di bantal, guling, kasur. Tungau hidup dari serpihan sel-sel kulit mati manusia dan udara yang lembab. Beterbangan di tempat tidur waktu kita bergerak. Tungau sangat mikroskopis berukuran 0,05/0,1 milimicron. Dapat dilihat dibawah mikroskopis dengan perbesaran minimum 20x. Gejala alergi tungau : 1. Bersin-bersin berkepanjangan ketika bangun tidur. 2. Hidung tersumbat, berair berkepanjangan menyebabkan sinusitis. 3. Sesak nafas yang menyebabkan asma. 4. Bintik-bintik atau bercak-bercak merah atau gatal-gatal pada kulit. 5. Mata berair, merah atau gatal. Makanan favorit tungau debu adalah serpihan kulit mati. Karenanya tungau debu senang tinggal di tempat tidur untuk makan kulit mati. Setiap bantal mungkin memiliki selusin tungau. Skabies (Infeksi Tungau) adalah penyakit infeksi tungau yang bercirikan bintik merah dan rasa gatal yang hebat. Biasanya rasa gatal ada di sela-sela jari tangan, pergelangan tangan, sikut, ketiak, di sekitar puting payudara wanita, alat kelamin pria (penis dan kantung zakar). Skabies disebbakan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Skabies merupakan penyakit menular. Biasanya menyerang seluruh penghuni dalam satu rumah. Tungau ini ukurannya cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Masa hidupnya hanya sebentar dan pencucian biasa bisa menghancurkan tungau ini. Cara mencegah scabies adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan terutama kasur dan bantal. Sarung bantal haruslah sering dicuci. Untuk membasuh bantalnya sendiri lakukan secara berkala. Karena di sarung bantal ataupun bantal itu sendiri banyak kotoran diantaranya keringat kita sendiri. Sebaiknya dicuci 4 bulan sekali. Pencucian bantal dimaksudkan untuk menjaga agar tetap bersih. Jika bantalnya tidak dicuci mungkin banyak debu atau mikroorganisme yang terhirup oleh sistem pernapasan kita Mencuci bantal sebenarnya mudah. Rendamlah dulu bantal dengan air hangat menggunakan detergen selama kurang lebih 30 menit agar mempercepat proses pelepasan. Jika menggunakan mesin cuci aturlah kecepatan putaran mesin cuci dengan kecepatan yang lambat sehingga bantal tidak berubah bentuk. Setelah dicuci bilaslah bantal sampai sisa-sisa detergennya hilang. Setelah dibilas langsung keringkan sampai benar-benar kering. “Bersihkan sarung bantal minimal seminggu sekali untuk membunuh bakteri,” imbuh Laura. Selain itu, ia juga berpesan untuk menjemur bantal di bawah sinar matahari. Sebab sinar UV sangat efektif untuk membunuh mikroorganisme. Nah, untuk itu marilah kita jaga kebersihan di sekitar kita karena mikroorganisme ada dimana-mana. Dan ukurannya sangatlah mikroskopis, sehingga mata tidak bisa melihat mikroorganismenya secara langsung. Siapa tahu mikroorganisme yang ada di sekitar kita ada yang sangat merugikan seperti tungau yang telah dibahas pada pembahasan sebelumnya. 

DAFTAR PUSTAKA 
http://m.kompas.com/health/read/2014/12/09/071000223/Benda-benda.Penyimpan.Kuman.yang.html Diakses pada tanggal 22 April 2015 pukul 19:30 WIB 
http://m.kaskus.co.id/thread/511364a8582acf9932000008/berkenalan-dengan-hewan-kecil-bernama-tungau.html Diakses pada tanggal 22 April 2015 pukul 20:00 WIB 
http://www.purevolume.com/eggnogreport10/posts/9762952/Merawat-Bantal-Foto-Dan-Bantal-Guling.html Diakses pada tanggal 22 April 2015 pukul 20:15 WIB 
http://m.detik.com/health/read/2015/02/05/143431/2824623/763/banyak-bakteri-bersihkan-ponsel-dan-sarung-bantal-seminggu-sekali.html Diakses pada tanggal 22 April 2015 pukul 20:35 WIB 
http://gladisco.lintas.me/article/woman-story/5-kebiasaan-baik-di-rumah-ini-ternyata-bisa-bikin-sakit.html Diakses pada tanggal 22 April 2015 pukul 20:50 WIB
http://m.life.viva.co.id/news/read/228795-awas-bantal-jadi-sarang-bakteri. Diakses pada tanggal 22 April 2015 pukul 19:30 WIB

Rabu, 22 April 2015

education 😉

Di organisasi pun sayaaaa belajar :-)