Artikel Mata Kuliah Mikrobiologi
Rhizobium sp. di Tanaman Leguminoceae
Minggu, 07 Juni 2015
Udara yang menyelubungi bumi mengandung gas nitrogen sebanyak 80%
dan sebagian tidak dapat dimanfaatkan. Tanaman dan kebanyakan mikroba tidak
mempunyai cara untuk mengikat nitrogen menjadi senyawa dalam selnya. Tanaman
kacang-kacangan mempunyai bintil-bintil berisi bakteri yang mampu menambat
nitrogen udara, sehingga nitrogen tanah yang telah diserap tanaman dapat
diganti. Bakteri penambat nitrogen yang
terdapat dalam akar kacang-kacangan adalah bakteri Rhizobium. Rhizobium
berasal dari dua kata yaitu Rhizo yang artinya akar dan Bios yang artinya
hidup. Rhizobium biasanya berbentuk batang, panjangnya sekitar 1000 mm.
koloninya berwarna putih, merupakan penghambat nitrogen yang hidup di dalam
tanah, dan bersimbiosis dengan akat tanaman legum.
Bakteri penambat nitrogen ini masuk melalui rambut-rambut akar dan
menetap dalam akar tersebut dan membentuk bintil pada akar yang bersifat khas
pada kacang-kacangan. Bakteri Rhizobium menginfeksi akar leguminoceae
melalui ujung-ujung bulu kara yang tidak berselulose, karena bakteri Rhizobium tidak dapat menghidrolisis selulose. Seringkali bintil akar
terdapat pada tanaman legum yang tumbuh pada tanah berpasir yang kurang subur.
Bintil akar tidak selalu tumbuh di pangkal akar, ada juga yang tumbuh di
ujung-ujung akar. Dan tidak selalu bintil akar dihuni oleh bakteri rhizobium
yang tepat dan efektif. Untuk menambat
nitrogen, bakteri Rhizobium ini menggunakan enzim nirogenase, dimana
enzim ini akan menambat gas nitrogen di udara dan mengubahnya menjadi gas
amoniak dan kemudian asetylen menjadi etylen.
DAFTAR PUSTAKA